Jumat, 04 Januari 2013

Ibadah Puasa


2.1 Pengertian puasa
Puasa menurut bahasa adalah menahan, sedangkan menurut istilah adalah ibadah yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari hal – hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar mulai terbenam matahari yang disertai dengan niat.
Alloh berfirman dalam surat Al – baqoroh ayat 187 yang artinya : “…makan dan minumlah hingga jelas bagimu ( perbedaan ) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar”
2.2 Syarat – syarat puasa
Untuk melaksanakan puasa secara benar dan sah, terdapat beberapa syarat yang diajarkan oleh syara’, baik syarat wajib maupun syarat sah puasa.
a.    Syarat wajib puasa
1.    Islam
Yaitu orang yang bukan islam tidak wajib melaksanakan puasa.
2.    Berakal
Orang yang gila dan hilang ingatannya tidak diwajibkan puasa.
3.    Baligh
Yaitu orang yang telah dewasa sedangkan anak – anaka tidak wajib puasa.
4.    Mampu ( kuat berpuasa )
Orang yang sudah tua atau sakit yang tidak kuat berpuasa lagi, tidak diwajibkan berpuasa tetapi wajib membayar fidyah.
b.   Syarat sah puasa
1.    Islam ( atau tidak murtad )
2.    Mummayyiz ( dapat membedakan yang baik dan yang buruk )
3.    Suci dari haid dan nifas bagi wanita
4.    Mengetahui waktu diterimanya puasa
2.3 Rukun Puasa
1. Niat yaitu menyengaja puasa.
Jika puasa wajib maka niatnya harus dilakukan pada malam hari ( sebelum terbit fajar ). Untuk puasa sunnah niatnya boleh dilakukan pada pagi hari sebelum dzuhur. Seseorang puasa tanpa niat maka puasanya tidak sah.
Nabi SAW bersabda :
“ Barang siapa tidak berniat melaksanakan puasa pada malam hari sebelum fajar tiba, maka tiada puasanya baginya! “ ( HR Lima Ahli Hadits )
2. menahan diri dari makan, minum dan segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
2.4 Hal-Hal Yang Disunnahkan Dalam Puasa
a.Makan  sahur sesudah tengah malam walaupun sedikit.
b.Mengakhirkan makan sahur kira-kira 15 menit sebelum subuh.
c.Memperbanyak membaca Al-Qur’an.ktu berbuka puasa.
d.Memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa.
e.Menyegerakan berbuka puasa pada waktu maghrib.
f.Memulai berbuka puasa dengan buah kurma atau sesuatu yang manis.
g.Berdo’a sewaktu bertbuka puasa.
h.Memperbanyak sodaqoh khususnya di bulan ramadhan.



2.5 Hal-Hal Yang Dimakruhkan Dalam Puasa
a.Berkumur berlebihan
b.Bersikat gigi/bersiwak.
c.Mencicipi makanan sekalipun tidak di telan.
d.Memakai wangi-wangian.
e.Suntik atau berbekam.
2.6 Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa
a.Makan atau minum dengan sengaja.
b.Muntah dengan sengaja.
c.Datang haid atau nifas(bagi wanita).
d.Hilang akal karena mabuk,pingsan atau gila.
e.Bersetubuh bagi suami dan istri atau keluar mani dengan sengaja.
f.Meniatkan berbuka atau merubahnya.
g.Murtad
2.7 Macam-Macam Puasa
Dilihat dari hukumnya, puasa itu ada empat macam antara lain:
1.    Puasa wajib
Puasa wajib berarti puasa yang harus dikerjakan oleh setiap mukallaf (orang islam yang sudah dewasa dan beakal sehat). Apabila puasa wajib tidak dilaksanakan (tanpa alas an yang dibenarkan agama) orang yang bersangkutan berdosa besar. Puasa wajib ada tiga macam, yaitu; puasa Ramadhan, puasa Nazar, dan puasa Kafarat.
a.    Puasa Ramadhan
1.    Pengertian dan dasar hokum puasa ramadhan
Ramadhan artinya pembakaran. Puasa ramadhan adalah puasa wajib yang dikerjakan karena datangnya bulan suci ramadhan. Puasa ramadhan disariatkan sejak tahun kedua hijriah (2 tahun setelah Rasulullah saw. Hijrah kemadinah). Kewajiban menjalankan puasa ramadhan telah ditegaskan dalam surat Al-Baqorah ayat 183, yang artinya: “ Wahai orang – orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagai mana diwajib atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
2.    Orang – orang yang diperbolahkan meninggalkan puasa ramadhan
Adapun orang yang boleh meninggalkan puasa ramadhan antara lain:
·         Orang yang sakit yang tidak kuat untuk puasa, maka boleh tidak puasa, tapi ia wajib mengkodo pada hari yang lain.
·         Musyafir boleh tidak berpuasa, tapi harus mengkodho pada hari yang lain.
·         Orang yang sudah sangat tua boleh tidak puasa, tetapi harus membayar fidyah.
·         Wanita yang sedang hamil atau menyusui, jika ia khawtir terhadap bayinya saja, maka ia wajib mengkodo dan membayar fidyah. Tapi jika khawatir terhadap dirinya dan bayinya, maka ia wajib mengkodo saja.
3.    Cara menentukan awal dan akhir Ramadhan
Untuk menentukan awal dan akhir ramadhan dapat dilakukan dengan tiga cara anrata lain sebagai berikut :
o   Ru’yatul Hilal
Yaitu dengan cara melihat bulan sudah Nampak sabit apa belum, jika sudah Nampak berarti sudah tanggal 1 Bulan Qomariyah.
o   Istikmal
Yaitu menentukan awal atau akhir ramadhan dengan cara menyempurnakan bilangan bulan sya’ban menjadi 30 hari untuk menentukan awal ramadhan, dan menyempurnakan bilangan bulan ramadhan menjadi 30 hari untuk menentukan akhir ramadhan.
o   Hisab
Yaitu menentukan awal dan akhir ramadhan dengan cara menggunakan perhitungan ilmu falak atau perbintangan ( ilmu astronmi ), sehingga bisa diciptakan kalender.
b.   Puasa nadzar
Puasa nadzar yaitu puasa yang dilakukan karena seseorang telah berjanji baik didengar oleh orang lain maupun berjanji dengan diri sendiri, sesuatu kebaikan jika dinadzarkan maka menjadi wajib. Seperti seorang mengatakan “ jika saya lulus ujian nanti maka saya akan puasa 3 hari,” maka orang tersebut menjadi wajib melaksanakan puasa 3 hari jika ia lulus sekolah.
c.   Puasa kafarat
Kafarat berarti denda atau tebusan. Dengan demikian puasa kafarat berarti puasa yang dilakukan dengan maksud untuk memenuhi denda ( tebusan ). Puasa kafarat hukumnya wajib. Contoh puasa kafarat antara lain:
1.    Puasa kafarat dalam ibadah haji
Orang yang melaksanakan ibadah haji secara tamattu atau qirandikenai denda dengan menyembelih seekor kambing yang sah untuk berkurban. Apabila tidak mampu menyembelih seekor kambing, ia wajib puasa selama 3 hari ketika masih berada di tanah suci dan 7 hari setelah tiba di tanah air sendiri
2.    Puasa kafarat karena melanggar sumpah atau janji
Apabila seseorang berjanji hendak melakukan sesuatu tetapi tidak terpenuhi, ia wajib membayar kifarat atau denda. Adapun dendanya adalah :
a.    Memberi makan kepada 10 orang miskin seperti yang dimakannya sendiri setiap harinya
b.   Memberi pakaian 10 orang miskin
c.   Membebaskan budak atau hamba sahaya
Apabila tidak sanggup melaksanakan salah satu dari 3 hal tersebut. Ia wajib puasa selama 3 hari. Puasa tersebut disebut puasa kifarat.



2.    Puasa sunnah
a.    Penertian puasa sunnnah
Puasa sunnah atau tatawwu’ adalah puasa yang apabila dikerjakan, maka yang mengerjakan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan, maka orang tersebut tidak berdosa. Puasa sunnah dianjurkan bagi orang islam sebagai penambah dan penyempurna terhadap ibadah puasa yang wajib.
b.   Macam – macam puasa sunnah
Puasa sunnah atau tatawwu’ yang telah dianjurkan dan dipraktikkan oleh Rosululloh saw. Banyak sekali diantaranya
1.    Puasa 6 hari di bulan syawal
Rolsululloh saw sangat menganjurkan umat islam agar mengiringi puasa ramadhan dengan puasa 6 hari di bulan syawal. Puasa sunnah ini boleh dikerjakan berturut – turut dan boleh juga selang – seling, namun lebih utama dilakukan berturut – turut mulai tanggal 2 syawal.
2.    Puasa Arafah
Puasa arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 dzulhijjah. Bulan dzulhijjah termasuk bulan – bulan haram ( mulia ) yang empat dan termasuk bulan – bulan haji. Puasa arafah disunnahkan  bagi umat islam yang tidak menunaikan haji karena mempunyai keutamaan yang besar.
3.    Puasa Assyura
Yaitu puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram.
4.    Puasa pada bulan Sya’ban
Nabi bersabda bahwa “ Dari Aisyah katanya, saya tidak melihar Rosul berpuasa satu bulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat nabi berpuasa dalam satu bulan lebih banyak kecuali bulan sya’ban.”
5.    Puasa pada tiap – tiap hari senin dan kamis
6.    Puasa pada pertengahan bulan ( tanggal 13, 14, 15 ) bulan Qomariyah
7.    Puasa nabi Dawud
Yaitu puasa yang dilakukan selang satu hari ( sehari berpuasa sehari tidak . Puasa dawud termasuk yang diutamakan untuk dikerjakan jika ingin memperbanyak puasa.
3.    Puasa Makruh
Disamping ada hari – hari yang diwajibkan dan disunnahkan puasa adapula hari – hari yang dimakruhkan untuk berpuasa. Hari – hari tersebut antara lain:
a.    Puasa khusus pada hari jum’at
Hari jum’at merupakan hari raya mingguan bagi umat islam. Oleh karena itu dilarang berpuasa pada hari itu, kecuali didahului 1 hari sebelumnya atau 1 hari sesudahnya.
b.   Puasa khusus pada hari sabtu
Dimakruhkan berpuasa pada hari sabtu disebabkan karena orang – orang yahudi membesarkan hari sabtu. Juga merupakan hari raya orang musyrik.
c.   Puasa pada hari yang diragukan ( syak )
Puasa syak atau ragu – ragu adalah puasa pada tanggal 30 bulan sya’ban yang malamnya tidak terlihat hilal ramadhan kecuali bertepatan dengan hari yang biasa dipuasakan
4.    Puasa Haram
Ada beberapa hari yang dilarang untuk berpuasa. Bila kita melaksanakan puasa pada hari tersebut hukumnya menjadi haram, sehinnga mendapat dosa. Adapun hari – hari yang diharamkan antara lain:
a.    Puasa pada hari raya idul fitri dan idhul adha
Ulama fiqih sepakat atas haramnya puasa pada dua hari raya,yaitu hari raya idhul fitri(tanggal 1 syawal)dan idhul adha(10 dzulhijah).
Diharamkannya puasa pada hari raya idhul fitri karena pada hari tersebut kita diberi hidangan oleh alloh SWT.Setelah berpuasa ramadhan selama 1 bulan.Hari itu merupakan hari kemenangan,dan hari bergembira ria,maka sangat tidak pas kalau kita berpuasa.
Sedangkan diharamkannya puasa pada hari raya idhul adha karena pada hari itu,adalah hari pertama berqurban,yang dagingnya dibagi-bagikan kepada masyarakat sekitar,terutama fakirmiskin.Pada hari itu sebagian besar umat islam dapat menikmati daging qurban tanpa harus membeli.
b.   Hari tasyrik
Pada hari tasyrik(tanggal 11,12,13 dzulhijjah)diharamkan berpuasa.Karena hari ini merupakan hari makan,minum dan mengingat alloh”aza wajalla”.
c.   Puasa Dahr
Puasa dahr adalah puasa sepanjang tahun tanpa meningggalkan hari-hari yang dilarang oleh agama.Hal yang demikian dilarang oleh agama islam.
d.   Puasa Wisal
Puasa Wisal yaitu melaksanakan puasa secara terus-menerus tanpa berbuka dan makan sahur.
2.8. Hikmah Berpuasa
          Ibadah puasa banyak mengandung hikmah atau dampak positif bagi kehidupan manusia didunia maupun di akhirat,diantaranya yaitu:
1.    Sebagai ungkapan atau tanda bersyukur kepada alloh SWT.
2.    Dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada alloh SWT.
3.    Menumbuhkan rasa solidaritas atau kasih sayang kepada sesamanya atau fakir miskin.
4.    Melatih kesabaran dan disiplin.
5.    Bisa menjaga kesehatan tubuh.
6.    Mendapat pahala dan surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar