Senin, 10 Desember 2012

kesalahan kesalahan guru dalam mengelola kelas


KESALAHAN – KESALAHAN YANG DILAKUKAN OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN
1.      Mengambil Jalan Pintas dalam Pembelajaran
Sebenarnya para guru manyadari bahwa persiapan memiliki peran penting dalam pembelajaran, namun masih banyak guru sering tidak membuat persiapan mengajar, khususnya persiapan tertulis. Adakalanya guru membuat persiapan mengajar tertulis hanya untuk memenuhi tuntutan administrative, atau di suruh oleh kepala sekolah karena mau ada pengawasan kesekolahnya. Mungkin anda pernah mendengar ucapan kepala sekolah yang menyerukan agar guru – guru membuat persiapan mengajar karena mau ada pengawas, atau ada penilaian di sekolahnya. Sungguh suatu kekeliruan besar, Karena persiapan mengajar  adalah suatu persiapan yang harus dibuat guru untuk melakukan pembelajaran, bukan untuk disuguhkan  kepada pengawas.
2.      Menunggu Peserta Didik Berperilaku Negatif
Dalam pembelajaran dikelas, guru berhadapan dengan sejumlah peserta didik yang semuanya ingin diperhatikan. Peserta didik akan berkembangan secara optimal melalui perhatian guru yang positif, sebaliknya perhatian yang negative akan menghambat perkembangan pserta didik. Mereka senang jika mendapat pujian dari guru, dan merasa kecewa jika kurang diperhatikan atau diabaikan. Namun sayang kebanyakan guru, terperangkap dengan pemahaman yang keliru tentang mengajar, mereka menganggap mengajar adalah menyampaikan matrei kepada peserta didik, mereka juga menganggap mengajar adalah memberikan sejumlah pengetahuan kepada peserta didik.
3.      Merasa Paling Pandai
Kesalahan lain yang sering dilakukan oleh guru adalah merasa paling pandai di kelasnya. Kesalahan ini berangkat dari kondisi bahwa pada umumnya para peserta didik di sekolah usianya relative lebih muda dari gurunya, sehingga guru merasa bahwa peserta didik tersebut lebih bodoh dibanding dirinya, peserta didik dipandang sebagai gelas yang perlu diisi air didalamnya. Dengan demikian, dalam hal tertentu mungkin saja peserta didik yang belajar lebih pandai dari gurunya. Jika ini benar terjadi, maka guru harus demokratis untuk bersedia belajar kembali, bahkan belajar dari peserta didik sekalipun, atau saling membelajarkan.

4.      Tidak Adil ( Diskriminatif )
Pembelajaran yang baik dan efektif adalah yang mampu memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara adil dan merata ( tidak diskriminatif ), sehingga mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Keadilan dalam pembelajaran merupakan kewajiban guru dalam pembelajaran, dan hak peserta didik untuk memperolehnya. Dalam prakteknya banyak guru yang tidak adil, sehingga merugikan perkembangan peserta didik, dan ini merupakan kesalahan yang sering dilakukan guru, terutama dalam penilaian. Penilaian merupakan upaya untuk memberikan penghargaan kepada peserta didik sesuai dengan yang dilakukannyaselama proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam memberikan penilaian harus dilakukan secara adil , dan benar – benra merupakan cermin dari perilaku peserta didik. Namun demikian, dalam pelaksanaanya tidak sedikit guru yang menyalahkan penilian, misalnya sebagai ajang untuk membalas dendam,sebagai ajang untuk menyalurkan kasih sayang di luar tanggung jawabnya sebagai guru.
( sumber : Dr.E.Mulyasa,M.Pd.Menjadi Guru Profesional.2008.Bandung:PT.Remaja RosdaKarya )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar