KESALAHAN – KESALAHAN YANG
DILAKUKAN OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN
1.
Mengambil
Jalan Pintas dalam Pembelajaran
Sebenarnya para
guru manyadari bahwa persiapan memiliki peran penting dalam pembelajaran, namun
masih banyak guru sering tidak membuat persiapan mengajar, khususnya persiapan
tertulis. Adakalanya guru membuat persiapan mengajar tertulis hanya untuk
memenuhi tuntutan administrative, atau di suruh oleh kepala sekolah karena mau
ada pengawasan kesekolahnya. Mungkin anda pernah mendengar ucapan kepala
sekolah yang menyerukan agar guru – guru membuat persiapan mengajar karena mau
ada pengawas, atau ada penilaian di sekolahnya. Sungguh suatu kekeliruan besar,
Karena persiapan mengajar adalah suatu
persiapan yang harus dibuat guru untuk melakukan pembelajaran, bukan untuk
disuguhkan kepada pengawas.
2.
Menunggu
Peserta Didik Berperilaku Negatif
Dalam
pembelajaran dikelas, guru berhadapan dengan sejumlah peserta didik yang
semuanya ingin diperhatikan. Peserta didik akan berkembangan secara optimal
melalui perhatian guru yang positif, sebaliknya perhatian yang negative akan
menghambat perkembangan pserta didik. Mereka senang jika mendapat pujian dari
guru, dan merasa kecewa jika kurang diperhatikan atau diabaikan. Namun sayang
kebanyakan guru, terperangkap dengan pemahaman yang keliru tentang mengajar,
mereka menganggap mengajar adalah menyampaikan matrei kepada peserta didik,
mereka juga menganggap mengajar adalah memberikan sejumlah pengetahuan kepada
peserta didik.
3.
Merasa
Paling Pandai
Kesalahan lain
yang sering dilakukan oleh guru adalah merasa paling pandai di kelasnya.
Kesalahan ini berangkat dari kondisi bahwa pada umumnya para peserta didik di
sekolah usianya relative lebih muda dari gurunya, sehingga guru merasa bahwa
peserta didik tersebut lebih bodoh dibanding dirinya, peserta didik dipandang
sebagai gelas yang perlu diisi air didalamnya. Dengan demikian, dalam hal
tertentu mungkin saja peserta didik yang belajar lebih pandai dari gurunya.
Jika ini benar terjadi, maka guru harus demokratis untuk bersedia belajar
kembali, bahkan belajar dari peserta didik sekalipun, atau saling
membelajarkan.
4.
Tidak
Adil ( Diskriminatif )
Pembelajaran yang baik dan efektif
adalah yang mampu memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara adil
dan merata ( tidak diskriminatif ), sehingga mereka dapat mengembangkan
potensinya secara optimal. Keadilan dalam pembelajaran merupakan kewajiban guru
dalam pembelajaran, dan hak peserta didik untuk memperolehnya. Dalam prakteknya
banyak guru yang tidak adil, sehingga merugikan perkembangan peserta didik, dan
ini merupakan kesalahan yang sering dilakukan guru, terutama dalam penilaian.
Penilaian merupakan upaya untuk memberikan penghargaan kepada peserta didik
sesuai dengan yang dilakukannyaselama proses pembelajaran. Oleh karena itu,
dalam memberikan penilaian harus dilakukan secara adil , dan benar – benra
merupakan cermin dari perilaku peserta didik. Namun demikian, dalam
pelaksanaanya tidak sedikit guru yang menyalahkan penilian, misalnya sebagai
ajang untuk membalas dendam,sebagai ajang untuk menyalurkan kasih sayang di
luar tanggung jawabnya sebagai guru.
(
sumber : Dr.E.Mulyasa,M.Pd.Menjadi Guru
Profesional.2008.Bandung:PT.Remaja RosdaKarya )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar